Semua semu
Tatkala bayangmu sirna
Seperti redupnya sinar sang mentari saat menyusup di ufuk barat
Sperti setitik cahaya terang yang terombang dalam gulita malam yang
Tak ubahnya
Sosokmu yang kian tak terpang mata
Saat terakhir kau toleh muka terakhir saat perpisahan itu
....
Kini kau tahu akan keadaan hatiku
Disaat aku lelah menanti saat-saat indah itu
Hadirmu membawa sejuta tanya yang tak mngkin bisa ku jawab
Dan tak mungkin pula bisa kau jawab
Kau pasrahkan hatimu pada keadaan yang tak tentu
Kau gantungkan impianmu pada kenyataan yang semu
Kau gantungkan anganmu pada keindahan tabu
Kau lumpuhkan keinginanmu pada takdir yang menjerat
Kau simpuhkan genggamanmu pada langkah yang kaku
Kau tanggunhkan geloramu pada tembok besar dihadapmu
Tanpa kau sadari akan kecundanganmu
....
Aku tak tahu ...
Apa yang harus aku lakukan..
Mungkin dia benar akan keadaanku
mungkin dia tahu akan kesalahanku
Mungkin dia tahu semua kekuranganku
Atau...
Mungkin dia tahu yang harus ku perbuat
..... mungkin..
Apakah mungkin selamanya akan tetap menjadi mungkin
Akankah kepastian itu datang pada saat.a?
Ataukah ...?
Haruskah..?
Akankah bisa ku jemput keindahan itu.?
Saat tersadar akan indah pada waktunya
Ataukah hanya akan menjadi mimpi yang indah semu saat mata terpejam? Dan menjadi kenyataan pahit saat terjaga?
...
Ku titipkan rasa ini untuknya
Dan akan ku ambil rasa itu nanti
Saat keindhan itu menyapa kembali
Sajak & Puisi
Kamis, 24 Oktober 2013
BeRserah
Senin, 14 Maret 2011
Anziliakhauraa |
Lelahku menapaki jalan ini
kian terpuruk dalam kegundahan
saat semua berlalu dihadapanku
bayangmu kian meredeup
bersama berlalunya rembulan malam ini
tapi kini hadirmu
mengisi ruang rinduku
rasa kian meresak kedalam rongga dada
kini kau hadir lagi membawa sejuta penwar rindu
kau coba mengobati sakitku
kini kucoba sadari
akan kebenaran dalam hati sungguh
hati ini kian rapuh
jika tanpamu disisi
sungguh hinakah ini
jika ku hanya mengharap senyummu
saat pagi menjelang
kutau hadirmu tak disisiku
namun saat ketenangan hati ini menyelimutiku
kurasakan erat dekat kau di sampingku
tak ingin ku jauh dari rasa ini
tak inginku lepas dari keindahan ini
jika kau didadari dalam mimpiku
ku mohon hadirlah malam ini
temani malamku
bersama sinar rembulan
kau sinari hatiku
laksana lentera kau temani aku
meniti dalam gelapnya lembah 'Idlom
wahai Engkau sang pemilik hati ini
tak ubahnya hamba yang kau kasihi
kini hambamu yang hina ini
anzilii yaa khaura
Selasa, 25 Januari 2011
Senin, 17 Januari 2011
Berharap
Disaat aku terjaga dari mimpi
semua terasa indah kian menerangi malam gulita
namun setelah bintang kian meredup
rembulan pun enggan menyapaku
demi dia sang rembualan
yang berjalan dalam manzilanya
semua indah dalam lamunan
namun kian meredup srna semua harapan
urngkanklah egomu
sedari semua sekelilingmu,
semua bebanmu
semua kegelisahanmu
semua kekhawartiranmu
akan hilang dalam sekejap
lamunanmu yang panjang
membawa ke alam anganmu
kian jauh terbang meninggalkan semua
keluh kesahmu
kini....~
harapanmu telah bersinar
berawal dari mimpi yang panjang
kau bawa semua harapanmu
jadikanlah harapanmu yang semu
menjadi nyata menyapa wajah elokmu
hapus semua air matamu
matahari telah terbit
bersama haraapanmu yang baru
jagan kau siakan harapmu
walau itu hanyalah setetes embun di pag hari
urungkanlah egmu,.
semua terasa indah kian menerangi malam gulita
namun setelah bintang kian meredup
rembulan pun enggan menyapaku
demi dia sang rembualan
yang berjalan dalam manzilanya
semua indah dalam lamunan
namun kian meredup srna semua harapan
urngkanklah egomu
sedari semua sekelilingmu,
semua bebanmu
semua kegelisahanmu
semua kekhawartiranmu
akan hilang dalam sekejap
lamunanmu yang panjang
membawa ke alam anganmu
kian jauh terbang meninggalkan semua
keluh kesahmu
kini....~
harapanmu telah bersinar
berawal dari mimpi yang panjang
kau bawa semua harapanmu
jadikanlah harapanmu yang semu
menjadi nyata menyapa wajah elokmu
hapus semua air matamu
matahari telah terbit
bersama haraapanmu yang baru
jagan kau siakan harapmu
walau itu hanyalah setetes embun di pag hari
urungkanlah egmu,.
Kamis, 02 Desember 2010
Jeritan hati
layaknya wewangian
harum_mu dapat kurasakan
menembus merusuk jantungku
mengalir dalam darahku
walau jasadmu tak nampak dariku
tak aku hiraukan angin yang berhembus
membawa dedaunan yang kering
seraya bersorak menertawakanku
saat hatiku terbawa dalam lamunan
kini hadirmu kurasakan
mengetuk pintu hatiku
kau membisikan lirih ku dengar dalam lantunan nyanyian rindu
tak ada kebohongan terselip dalam hati
semua kulalui tanpa aku sedari
tak kuasa meneteskan air mata
bukan,,,
aku bukannya cengeng,-
tahukah kau
air mata ini adalah bahagiaku
saat kau hadir menghampiri hatiku
walau ku tersadar tak kujumpai jasadmu
walau hanya suaramu yang menghantui gendang telingaku
walau hanya wajahmu yang menemani dalam setiap malamku
walau hanya angin yang mengantarkan rindumu padaku
akupun begitu adanya,.
hanya janjimu yang kusimpan dalam jiwa
aku biarkan sang pemuja cinta mencaciku
aku biarkan kerinduan dalam hati
menyelimuti, menghimpit sesak dalam dada
tak aku hiraukan walau jazadku rapuh
walau ku tak tau kapankah ku temui akhirnya
hanya janjimu yang kusimpan,
hanya perlu kau tau
jeritan dalam hatiku
kian membising dalam ruang2 hati yang rindu
kerinduan yang mengalir dalam darahku
hanya untukmu,
harum_mu dapat kurasakan
menembus merusuk jantungku
mengalir dalam darahku
walau jasadmu tak nampak dariku
tak aku hiraukan angin yang berhembus
membawa dedaunan yang kering
seraya bersorak menertawakanku
saat hatiku terbawa dalam lamunan
kini hadirmu kurasakan
mengetuk pintu hatiku
kau membisikan lirih ku dengar dalam lantunan nyanyian rindu
tak ada kebohongan terselip dalam hati
semua kulalui tanpa aku sedari
tak kuasa meneteskan air mata
bukan,,,
aku bukannya cengeng,-
tahukah kau
air mata ini adalah bahagiaku
saat kau hadir menghampiri hatiku
walau ku tersadar tak kujumpai jasadmu
walau hanya suaramu yang menghantui gendang telingaku
walau hanya wajahmu yang menemani dalam setiap malamku
walau hanya angin yang mengantarkan rindumu padaku
akupun begitu adanya,.
hanya janjimu yang kusimpan dalam jiwa
aku biarkan sang pemuja cinta mencaciku
aku biarkan kerinduan dalam hati
menyelimuti, menghimpit sesak dalam dada
tak aku hiraukan walau jazadku rapuh
walau ku tak tau kapankah ku temui akhirnya
hanya janjimu yang kusimpan,
hanya perlu kau tau
jeritan dalam hatiku
kian membising dalam ruang2 hati yang rindu
kerinduan yang mengalir dalam darahku
hanya untukmu,
Jumat, 05 November 2010
kerinduan
demi langit yang menerbangkan debu-debu dengan kuat
demi matahari yang terbit dari manzilahnya
demi langi yang mempunyai gugusan bintang
demi kapal-kapal yang berlayar di lautan samudera
demi awan yang mengandung hujan
demi bisikan hati yang lirih
demi tangisan anak-anak yatim
demi kejujuran hati yang suci
demi semua kebohongan yang terselimut dalam kebenaran
demi kebenaran yang tertimbun dalam pedinya kenyataan
demi ketulusan yang yang terselip dalam hati yang penuh keraguan
sungguh hinakah hamba
yang hanya ingin sepercik embun
di pagi hari yang menyusup
dalam relungan jiwa yang kotor
tak ubahnya bangkai babi
demi hawa yang teriptakan untuk adam
demi Zainab yang sang pendamping kekasih_MU
malam ini aku bersimpuh
atas semua khilafku
hamba yang hina
tak ada kata seindah wahyu_MU
ta'dim hanya tercurah wahai kekasih_MU
tak pantas aku mendamba firdaus
bagaikan debu pasir dilautan
tak ubanhya dosaku
pantaskahku mendamba Syafaat dari yang terkasih
demi yang tercipta berpasang_pasangan
demi kedua mata
demi kedua kaki yang manapak
demi kedua telinga yang slalu mendengar seruanmu
demi siang dan malam
demi langit dan bumi
demi matahri dan bulan
demi Adam dan Hawa
demi yang maha pencipta alam
demi yang menciptakan Khubb
dalam jiwa-jiwa yang tenang
dekatkanlah ia dari syariq wal maghorib
dari arah mata angin,,..
illahi ij'alni mahbuban fii Quluubihaa
Senin, 01 November 2010
Langganan:
Postingan (Atom)