Arsip Blog

Kamis, 24 Oktober 2013

BeRserah

Semua semu
Tatkala bayangmu sirna
Seperti redupnya sinar sang mentari saat menyusup di ufuk barat
Sperti setitik cahaya terang yang terombang dalam gulita malam yang
Tak ubahnya
Sosokmu yang kian tak terpang mata
Saat terakhir kau toleh muka terakhir saat perpisahan itu
....
Kini kau tahu akan keadaan hatiku
Disaat aku lelah menanti saat-saat indah itu
Hadirmu membawa sejuta tanya yang tak mngkin bisa ku jawab
Dan tak mungkin pula bisa kau jawab
Kau pasrahkan hatimu pada keadaan yang tak tentu
Kau gantungkan impianmu pada kenyataan yang semu
Kau gantungkan anganmu pada keindahan tabu
Kau lumpuhkan keinginanmu pada takdir yang menjerat
Kau simpuhkan genggamanmu pada langkah yang kaku
Kau tanggunhkan geloramu pada tembok besar dihadapmu
Tanpa kau sadari akan kecundanganmu
....
Aku tak tahu ...
Apa yang harus aku lakukan..
Mungkin dia benar akan keadaanku
mungkin dia tahu akan kesalahanku
Mungkin dia tahu semua kekuranganku
Atau...
Mungkin dia tahu yang harus ku perbuat
..... mungkin..
Apakah mungkin selamanya akan tetap menjadi mungkin
Akankah kepastian itu datang pada saat.a?
Ataukah ...?
Haruskah..?
Akankah bisa ku jemput keindahan itu.?
Saat tersadar akan indah pada waktunya
Ataukah hanya akan menjadi mimpi yang indah semu saat mata terpejam? Dan menjadi kenyataan pahit saat terjaga?
...
Ku titipkan rasa ini untuknya
Dan akan ku ambil rasa itu nanti
Saat keindhan itu menyapa kembali